27 April 2012

jleb

Pesan khotbah Masjid Baitul Hisab, BPK RI PUSAT Jakarta, 27 April 2012-04-27 Judul : Konsolidasi Keluarga awal Mula Konsolidasi Islam Khotib membuka khotbahnya kali ini dengan cerita teladan dari Baginda Rasululloh SAW bahwa beliau menilai dirinya sebagai yang paling baik untuk keluarganya terutama untuk istri dan anak-anaknya. Sebagai contoh, Beliau selalu menunggu istrinya dalam hal makan atau tidur, setelah itu baru beliau melakukannya. Hal ini sangat mengesankan. Beliau menyuapi orang lain dahulu baru kemudian diri sendiri. Beliau memberikan waktu untuk keluarga dan istri saat di rumah dan mempersilahkan untuk berkeluh kesah dengan tujuan supaya dapat diperbaiki segera.

Dalam kesempatan lain, Beliau juga menyuapi seorang yahudi yang dahulunya kaya namun menjadi bangkrut karena perekonomian ribawi yang kaum yahudi kembangkan menjadi bangkrut akibat tegaknya perekonomian syariah. Ia pun mencaci maki Baginda Rasul setiap hari. Hingga pada suatu ketika, Khalifah Abubakar menggantikan tugas Beliau, maka si buta tadi merasa aneh karena suapan makanan yang diberikan oleh Abubakar terasa berbeda dengan pemberi sebelumnya. Ketika dijelaskan bahwa yang telah dengan sabar menyuapi makanan sebelumnya adalah Rasululloh SAW si Yahudi pun pingsan dan ketika siuman, dia pun mengucap dua kalimat syahadat. Subhanalloh.

Terkait dengan itu, ada juga tindakan yang dilakukan oleh Salahuddin al Ayyubi yang sama sekali belum pernah dilakukan oleh pendahulunya termasuk para Nabi dan orang mulia lainnya. Ketika intelijen beliau memberi kabar bahwa kaum salibis hendak menyerang kaum muslim yang saat itu tengah berada dalam keadaan terpuruk di tengah ketenangan yang tercipta selama ini. Dia mengadakan kegiatan maulud nabi (wallohualam bi shawab) karena dalam peperangan salib itu berkali-kali kaum muslim dikalahkan. Biaya yang dikeluarkan (kata Pak Khotib sih, sekitar 300.000 Dinar, kalo disekarangkan sekitar 660 Milyar Rupiah.(penulis:tolong dicek juga keshahihan dan tujuannya).

Selanjutnya, khotib dapat menyimpulkan terkait perbedaan antara Baginda Rasululloh SAW dengan kita manusia pada umumnya hanya sedikit. Beliau sedikit marah, makan, tidur dan bicara, sedangkan kita sedikit-sedikit marah, makan, tidur dan bicara. Jleb.

-may ALLAH be with us-